Sabtu, 01 Oktober 2016

Sudahkah Makanan Untar Memenuhi Syarat Kesehatan Gizi?

Untuk mengikuti perkuliahan dengan baik, tentunya kita perlu menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman berkualitas baik. Untarian, pernahkah terlintas di benak Anda bahwa makanan yang sering kita konsumsi dari kantin Universitas Tarumanagara sudah memenuhi syarat gizi seimbang, atau belum? Apakah kualitas makanan yang dijual sudah tergolong baik?


Makanan yang sehat adalah makanan yang higienis serta banyak mengandung gizi. Makanan higienis, yaitu makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak boleh bersifat meracuni tubuh. Menurut Yenny Ratnasari (19), salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara yang telah mempelajari ilmu-ilmu kesehatan gizi, syarat makanan sehat seperti
yang sudah dikenal banyak orang yaitu empat sehat lima sempurna. Namun kini, empat sehat lima sempurna sudah tidak cocok lagi seiring semakin bertambahnya jumlat masyarakat Indonesia yang mengalami masalah kegemukan atau obesitas. Maka saat ini, kita perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung kaya akan serat, contohnya adalah sayur dan buah-buahan.

Empat sehat lima sempurna kini sudah diganti oleh Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman Gizi Seimbang mencakup variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pola hidup aktif dan olahraga, serta memantau berat badan ideal. Jika dikelompokkan, sumber makanan dalam Pola Gizi Seimbang terbagi atas tiga, yaitu:

1.     Sumber Energi / Tenaga : jagung, padi-padian, tepung-tepungan, sagu, dan lainnya.
2.     Sumber Zat Pengatur : sayur, buah-buahan.
3.     Sumber Zat Pembangun : ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan (tempe,  tahu,   oncom, susu kedelai).

Lantas, apakah makanan yang dijual di kantin Untar sudah memenuhi Pedoman Gizi Seimbang? Menurut Yenny, keragaman jajanan yang dijual sudah cukup lengkap dengan kualitas kebersihan terjaga baik. Terbukti dengan adanya sayuran, jus, buah-buahan, ayam, ikan, dan lauk pauk seperti tahu tempe yang sudah memenuhi seluruh tiga kelompok sumber makanan dalam Pola Gizi Seimbang. Gedung Kantin Untar yang selalu dibersihkan tiap jamnya membantu menjaga kebersihan makanan. Namun, masih ada juga yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yaitu makanan berbau santan (contoh: soto, masakan padang) dan junk food (contoh: A&*). Makanan santan sendiri mengandung senyawa Nonyl methyl keton. Pada suhu tinggi, senyawa ini akan mengeluarkan aroma yang bersifat volatif dan khas, yakni enak atau wangi apabila dicampurkan dengan bahan rempah lainnya. Santan ini memiliki akibat buruk bagi kesehatan tubuh dikarenakan mengandung lemak nabati. Bila tidak dipantau konsumsinya, kadar kolesterol penikmatnya akan meningkat. Junk food juga tidak memenuhi Pedoman Gizi Seimbang, karena di dalam kandungannya hanya mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta dapat melemahkan sistem imunitas. Makanan-makanan ini selain dapat menyebabkan obesitas, juga dapat mengarah pada penyakit jantung, stroke, kolesterol tinggi, serta hipertensi.







Tambahan dari Yenny, kini sebaiknya Untarian mengurangi konsumsi ayam dan daging. Karena saat ini sudah banyak sekali ayam dan daging yang diberi suntikan hormon ataupun formalin. Walaupun Untar tentunya menjaga ketat kualitas makanan yang dijual di dalam kantinnya, Untarian perlu berhati-hati ketika membeli makanan di sekitar kampus. Perbanyaklah sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan untuk menjaga berat badan ideal serta kekebalan tubuh.





Narasumber: Yenny Ratnasari (Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 405130126)

Penulis/Editor dan Reporter: Selly Juniarti 915140066

Tidak ada komentar:

Posting Komentar