Makanan yang
sehat adalah makanan yang higienis serta banyak mengandung gizi. Makanan higienis,
yaitu makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak boleh bersifat meracuni
tubuh. Menurut Yenny Ratnasari (19), salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara yang telah mempelajari ilmu-ilmu kesehatan gizi, syarat
makanan sehat seperti
yang sudah dikenal banyak orang yaitu empat sehat lima sempurna. Namun kini, empat sehat lima sempurna sudah tidak cocok lagi seiring semakin bertambahnya jumlat masyarakat Indonesia yang mengalami masalah kegemukan atau obesitas. Maka saat ini, kita perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung kaya akan serat, contohnya adalah sayur dan buah-buahan.
Empat sehat lima sempurna kini sudah diganti oleh Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman Gizi Seimbang mencakup variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pola hidup aktif dan olahraga, serta memantau berat badan ideal. Jika dikelompokkan, sumber makanan dalam Pola Gizi Seimbang terbagi atas tiga, yaitu:
yang sudah dikenal banyak orang yaitu empat sehat lima sempurna. Namun kini, empat sehat lima sempurna sudah tidak cocok lagi seiring semakin bertambahnya jumlat masyarakat Indonesia yang mengalami masalah kegemukan atau obesitas. Maka saat ini, kita perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung kaya akan serat, contohnya adalah sayur dan buah-buahan.
Empat sehat lima sempurna kini sudah diganti oleh Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman Gizi Seimbang mencakup variasi makanan, pentingnya pola hidup bersih, pola hidup aktif dan olahraga, serta memantau berat badan ideal. Jika dikelompokkan, sumber makanan dalam Pola Gizi Seimbang terbagi atas tiga, yaitu:
1. Sumber Energi / Tenaga : jagung, padi-padian,
tepung-tepungan, sagu, dan lainnya.
2. Sumber Zat Pengatur : sayur, buah-buahan.
3. Sumber Zat Pembangun : ikan, telur, ayam,
daging, susu, kacang-kacangan (tempe, tahu, oncom, susu kedelai).
Lantas, apakah
makanan yang dijual di kantin Untar sudah memenuhi Pedoman Gizi Seimbang?
Menurut Yenny, keragaman jajanan yang dijual sudah cukup lengkap dengan
kualitas kebersihan terjaga baik. Terbukti dengan adanya sayuran, jus,
buah-buahan, ayam, ikan, dan lauk pauk seperti tahu tempe yang sudah memenuhi
seluruh tiga kelompok sumber makanan dalam Pola Gizi Seimbang. Gedung Kantin
Untar yang selalu dibersihkan tiap jamnya membantu menjaga kebersihan makanan. Namun,
masih ada juga yang tidak memenuhi syarat kesehatan, yaitu makanan berbau
santan (contoh: soto, masakan padang) dan junk
food (contoh: A&*). Makanan
santan sendiri mengandung senyawa Nonyl methyl
keton. Pada suhu tinggi, senyawa ini akan mengeluarkan aroma yang bersifat
volatif dan khas, yakni enak atau wangi apabila dicampurkan dengan bahan rempah
lainnya. Santan ini memiliki akibat buruk bagi kesehatan tubuh dikarenakan
mengandung lemak nabati. Bila tidak dipantau konsumsinya, kadar kolesterol
penikmatnya akan meningkat. Junk food
juga tidak memenuhi Pedoman Gizi Seimbang, karena di dalam kandungannya hanya
mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta dapat melemahkan sistem imunitas.
Makanan-makanan ini selain dapat menyebabkan obesitas, juga dapat mengarah pada
penyakit jantung, stroke, kolesterol
tinggi, serta hipertensi.
Tambahan dari
Yenny, kini sebaiknya Untarian mengurangi konsumsi ayam dan daging. Karena saat
ini sudah banyak sekali ayam dan daging yang diberi suntikan hormon ataupun
formalin. Walaupun Untar tentunya menjaga ketat kualitas makanan yang dijual di
dalam kantinnya, Untarian perlu berhati-hati ketika membeli makanan di sekitar kampus.
Perbanyaklah sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan untuk menjaga
berat badan ideal serta kekebalan tubuh.
Narasumber: Yenny Ratnasari (Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara 405130126)
Penulis/Editor dan Reporter: Selly Juniarti 915140066
Tidak ada komentar:
Posting Komentar