Baru-baru ini banyak
terjadi kasus yang disebabkan karena keberadaan media sosial, seperti salah
satunya kasus salah seorang selebgram
yang dipanggil oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) diduga terkait
masalah konten vulgar dan penggunaan bahasa kasar yang diposting di akun media
sosialnya. Dalam budaya barat, mungkin hal tersebut sudah biasa terjadi dalam
lingkungan pergaulan. Tetapi di Indonesia, hal tersebut tentu saja melanggar
nilai dan norma yang berlaku. Perilaku itu dinilai bisa memberikan pengaruh
buruk terhadap remaja.
“Kalau
mau eksis di media sosial harus buat
konten yang menarik. Yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Jangan posting
hal-hal yang tidak penting. Orang juga pasti akan malas melihatnya.” Ucap Duardi.
Tak lupa ia juga mengaskan bahwa dalam bermedia sosial, kesopanan harus tetap
dijaga. Karena bagaimanapun, sesuatu yang kita posting itu mencerminkan diri
sendiri. Jika konten yang kita posting di media sosial saja dianggap annoying, bagaimana orang lain mau
menilai bagus pada kepribadian kita. Jangan karena kebelet eksis, kita malah
membuat kontroversi. That’s not cool,
guys..
Penulis : Ulfa Rizkayana
915140197
Tidak ada komentar:
Posting Komentar