Kamis, 29 September 2016

Arti Sebuah Bulutangkis…



Apa sih cita-citamu saat masih kecil dulu? Biasanya mayoritas orang akan menjawab ingin menjadi dokter dan pilot. Tapi, tidak demikian dengan Vincent. Mahasiswa yang sedang menimba ilmu di FIKom UNTAR ini mempunyai cita-cita yang berbeda dari kebanyakan orang, yaitu ingin menjadi atlet pebulutangkis. Wajar saja bila tokoh idolanya tidak jauh dari dunia bulutangkis, yakni Lin Dan (juara dunia kejuaraan bulutangkis asal Tiongkok).

Lahir dan berdomisili di Tangerang, sejak 19 tahun yang lalu, Vincent lahir di keluarga yang menggemari bulutangkis. Oleh karena itu, sejak kecil ia tidak pernah melewatkan tayangan kejuaraan bulutangkis di televisi. Kecintaannya akan olahraga ini membuat Vincent kecil suka bermain bulutangkis di jalanan. Kebiasaannya ini ternyata membawa berkah baginya. Saat ia duduk di bangku SMP, Vincent telah mampu menjuarai kompetisi bulutangkis, yaitu dalam ajang bulutangkis SPH Cup. Prestasi tersebut manjadi awal dari perjalanan karir bulutangkis Vincent. Setelah itu, ia mampu menjadi juara 3 di UNTAR Cup Internal, juara 2 di Moestopo Cup dan juara Porseni Purna Remaja Ceria 2014.

Persiapan sebelum pertandingan merupakan salah satu kunci bagi Vincent untuk meraih kemenangan di kejuaraan. Latihan rutin dua kali dalam seminggu pun ditingkatkan menjadi tiga kali. Tak lupa Vincent juga menyisipkan latihan fisik, sparing, dan doa. Tak heran bila ia mampu berprestasi dengan latihan yang ketat itu. Terlebih ia mampu memotivasi dirinya sendiri dengan motto hidup yang dipegang, yaitu “lawan ketakutan dalam diri”.

Dalam bermain bulutangkis, pria yang mampu membuat gelar juara sejak SMP ini lebih memilih di posisi ganda, baik ganda putra maupun campuran. Kecenderungan Vincent lebih memilih di sektor ganda ketimbang berada pada sektor tunggal karena ia merasa lebih yakin dengan adanya partner yang membantunya di lapangan. Selain itu jika berada di sektor tunggal, tingkat penguasaan lapangan akan jauh lebih sulit dihadapi.

Meski kini sudah tak berharap lagi menjadi pebulutangkis profesional, namun ia tetap memiliki keinginan untuk bermain dalam kejuaraan bulutangkis tingkat nasional. Baginya bulutangkis adalah semangat penghilang lelah dan jenuh.
 
Penulis: Benedictus Galih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar