Apa sih cita-citamu saat masih
kecil dulu? Biasanya mayoritas orang akan menjawab ingin menjadi dokter dan
pilot. Tapi, tidak demikian dengan Vincent. Mahasiswa yang sedang menimba ilmu
di FIKom UNTAR ini mempunyai cita-cita yang berbeda dari kebanyakan orang,
yaitu ingin menjadi atlet pebulutangkis. Wajar saja bila tokoh idolanya tidak
jauh dari dunia bulutangkis, yakni Lin Dan (juara dunia kejuaraan bulutangkis
asal Tiongkok).
Lahir dan berdomisili di Tangerang,
sejak 19 tahun yang lalu, Vincent lahir di keluarga yang menggemari bulutangkis.
Oleh karena itu, sejak kecil ia tidak pernah melewatkan tayangan kejuaraan bulutangkis
di televisi. Kecintaannya akan olahraga ini membuat Vincent kecil suka bermain
bulutangkis di jalanan. Kebiasaannya ini ternyata membawa berkah baginya. Saat
ia duduk di bangku SMP, Vincent telah mampu menjuarai kompetisi bulutangkis,
yaitu dalam ajang bulutangkis SPH Cup. Prestasi tersebut manjadi awal dari
perjalanan karir bulutangkis Vincent. Setelah itu, ia mampu menjadi juara 3 di
UNTAR Cup Internal, juara 2 di Moestopo Cup dan juara Porseni Purna Remaja
Ceria 2014.
Persiapan sebelum pertandingan
merupakan salah satu kunci bagi Vincent untuk meraih kemenangan di kejuaraan.
Latihan rutin dua kali dalam seminggu pun ditingkatkan menjadi tiga kali. Tak
lupa Vincent juga menyisipkan latihan fisik, sparing, dan doa. Tak heran bila ia mampu berprestasi dengan
latihan yang ketat itu. Terlebih ia mampu memotivasi dirinya sendiri dengan
motto hidup yang dipegang, yaitu “lawan ketakutan dalam diri”.
Dalam bermain bulutangkis, pria
yang mampu membuat gelar juara sejak SMP ini lebih memilih di posisi ganda,
baik ganda putra maupun campuran. Kecenderungan Vincent lebih memilih di sektor
ganda ketimbang berada pada sektor tunggal karena ia merasa lebih yakin dengan
adanya partner yang membantunya di
lapangan. Selain itu jika berada di sektor tunggal, tingkat penguasaan lapangan
akan jauh lebih sulit dihadapi.
Meski kini sudah tak berharap
lagi menjadi pebulutangkis profesional, namun ia tetap memiliki keinginan untuk
bermain dalam kejuaraan bulutangkis tingkat nasional. Baginya bulutangkis
adalah semangat penghilang lelah dan jenuh.
Penulis: Benedictus Galih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar